Prinsipprinsip tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati. karya yang akan dikritik. 2. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang. akan dikritisi. 3. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis.

Maksudnya adalah dalam Kritik kita boleh Menyampaikan Maksud dan gagasan Kita Namun tidak Sampai Menjatuhkan Orang lain dan Menggunakan bahasa Yg baik dan sopan.*semoga membantu*
3 Seorang kritikus harus memiliki kemampuan lebih daripada penonton biasa. Hal ini diartikan bahwa seorang kritikus . A. memiliki kepekaan estetis terhadap karya seni yang ditampilkan dan keteramp
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kritik Seni? Mungkin anda pernah mendengar kata Kritik Seni? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, tujuan, nilai, tahapan, jenis, bentuk, unsur, alat, tipe dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kritik Seni Kritik Seni merupakan suatu kegiatan yang menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya. karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengetahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya. Fungsi Kritik Tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Media peningkatan kualitas produk karya tari Tujuan Kritik Tari Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Mendorong masyarakat penikmat untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik Nilai Estetis Dalam Kritik Tari Pernahkah kamu menilai sebuah karya seni? Apakah tujuan dari menilai sebuah karya seni? Nilai estetis dalam karya seni tari merupakan hal yang sangat penting, dari nilai estetis sebuah karya seni seorang penonton dapat menikmati hal yang sulit diartikan dan memberikan kesenangan bagi penikmatnya. Tarian yang termasuk dalam kelompok pertunjukan merupakan tarian yang ditata secara khusus untuk dapat dinikmati nilai artistiknya. Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan dilihat dari berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya. Pemahaman dari seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari dapat membawakan tarian dengan penuh penghayatan atau penjiwaan. Seorang penari dapat terlihat menarik karena kostum yang digunakan menarik, memiliki teknik menari yang baik, memiliki penapilan pribadi yang mengesankan, memilliki kepekaan yang baik dalam ritme dan musik keberhasilan koreografi yang tepat dan dapat menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton. Kepekaan estetis dapat diajarkan kepada siswa dan penari melalui praktek tari atau ketika mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh siswa atau penari. Seorang guru atau penata tari mengajarkan bagaimana seorang penari dapat melakukan gerak dengan baik dengan penuh penjiwaan, saling mengisi dengan iringan musik. Bagaimana menari sambil menghayati dialog dan iringan musik yang disertai adanya nyanyian dari seorang sinden atau vokalis. Bagaimana memilih bentuk dan warna kostum yang sesuai dengan tarian tersebut, merias wajah, property tari yang digunakan dan sebagainya. Dari kemampuan tersebut seorang tari dapat memberikan saran kepada atau kritikan kepada siswanya. Dengan begitu seorang siswa juga dapat memiliki bekal untuk dapat memberikan penilaian terhadat karya seni orang lain. Tahapan Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa tahapan dalam kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Deskripsi Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 2. Analisis formal Analisis formal merupakan tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. three. Interpretasi Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian Apabila tahap one sampai three ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya. Jenis-Jenis Kritik Tari Berikut ini terdapat empat 4 jenis-jenis kritik tari, yakni sebagai berikut Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain. Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk-Bentuk Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Pendekatan Formalistik Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi pengamat seni. two. Pendekatan Ekspresivisme Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Intensitas pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan keseharian pada saat kita melihat relitas yang sama. 3. Pendekatan Instrumentalistik Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada masalah internal karya seni. Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Unsur Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa unsur kritik seni, yakni sebagai berikut Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara full general atau non full general. Alat Kritik Seni Tingkat kepakaran seorang kritikus menurut keahlian dan persyaratan tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca. Bekal atau perlengkapan yang harus dimiliki kritikus seni sehingga penilaiannya berbeda dengan orang kebanyakan, sebagai berikut Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan zaman. Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan. Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni belaka. Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya. Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, way seni, fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar belakangi kreasi seorang seniman. Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat creative dengan hasil atau penyampaian artistic, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi seninya. Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus. Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah footing kearifan penilaina seni. Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni dengan bujaksana dan cerdas. Tipe Kritik Seni Pada kesempatan ini, tidak semua tipe kritik tersebut dibahas, tetapi akan dikemukakan tipe kritik versi Feldman yang meliputi 1. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. Kewajiban seorang kritikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam, di samping untuk menyampaikan fenomena keindahanyang menggugah rasa keindahan. Pada umumnya kritikus menghindari penulisan yang panjang, agar tidak menyita kolom pemberitaan secaraberlebihan. MajalahFourth dimension danTempo di Republic of indonesia merupakan contoh media yang menerapkan tipe kritik jurnalistik dalam rubric kesenian mereka. ii. Kritik Pedagogik Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Para pendidik seharusnya memahami standar nilai dunia seni professional person dan mampu berperan sebagai seorang kritikus, meskipun standar dunia seni profesional tersebut tidak digunakan sebagai kriteria untuk menilai karya peserta didiknya. Satu hal yang sulit bagi seorang pendidik seni ialah keterlibatan kapasitas kritisnya dalam proses pengajaran. Dia harus sadar bahwa kegiatan menganalisis dan menafsirkan karya mahasiswa-siswi adalah untuk kemajuan dan kepentingan peserta didik itu sendiri. Kritikus pedagogik membimbing bagaimana proses menganalisis dan menafsirkan nilai seni dan memahami karakter seni yang dibuatnya. 3. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai alih bahasa darischolary criticismsebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan disquisitional judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik seni ilmiah sama sekali tidak bermaksud mengilmiahkan seni, jenis kritik ini hanya meminjam sarana ilmiah untuk melakukan penilaian seni yang lebih akurat. Misalnya, menggunakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan information yang lengkap, sebagai bukti konkret untuk melakukan penilaian yang logis, sehingga kesimpulan kritik yang dihasilkan dapat mengungkap makna seni berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan. four. Kritik Popular Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif. Contoh Kritik Seni Berikut ini terdapat dua 2 contoh Kritik Seni, yakni sebagai berikut Tari Merak Deskripsi Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih. Analisis Dalam pertunjukkan Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut para penari terlihat membawakan tarian tersebut dengan sangat anggun dan begitu lemah gemulai sehingga terlihat sangat menarik. Para penari juga terlihat sangat kompak. Kostum dan make up yang mereka gunakan pun sangat bagus dan cocok. Kemudian lagu yang diputar menurut saya sangat pas atau sesuai dengan gerakan para penari. Interpretasi Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak yang mereka bawakan ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan karena salah satu fungsi dari tari merak adalah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. Evaluasi Secara keseluruhan penyajian Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut sangat menarik. Mereka menari dengan sangat kompak, sehingga sedap dipandang. Kostum dan make up yang mereka gunakan juga sangat serasi dan bagus, dengan perpaduan warna dari kostum yang mereka gunakan satu sama lain. Lagu yang diputar atau yang digunakan pada tarian ini sangat pas atau sangat cocok dengan gerakan tarian para penari. Ekspresi wajah mereka pada saat tampil juga sangat bagus sehingga mereka terlihat seperti professional person. “Menilai pagelaran tari Ten TKJ 2 Ceritane Mbah Sinta ” i. Deskripsi information Ramayana dari bahasa Sanskerta रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti “Perjalanan Rama” adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari Bharat yang digubah oleh Walmiki Valmiki atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Pada acara pagelaran seni kemarin kelas Ten TKJ 2 menampilkan Drama tari Ramayana tetapi sudah mengalami pengembangan alur cerita. Mereka membawakan cerita yang berjudul “Ceritane mbah sinta”. Pagelaran itu ditampilkan oleh kelas Ten TKJ 2. Pemainnya adalah sebagian dari kelas tersebut dan sebagian lagi sebagai organizing commite. Cerita itu cukup menghibur para penonton karena mereka tampil dengan maksimal. Cerita ramayana asli yang penuh dengan adegan tegang dan penuh pertarungan mampu mereka ubah menjadi cerita yang bergenre komedi. Menurut kami korografer dan kostum dari kelas x tkj 2 itu sudah mendukung penampilan, tetapi koreonya, pola lantai, ekspreksi penari,tatanan musik itu kurang. 2. Analisis Antara lain Narator tertalu aktif berdialog Pola lantai kurang, karena tidak terlalu terlihat pola lantainya saat menari pemain hanya berada di satu tempat sehingga tidak tertata dengan baik. Ekspresi Totalitas ekspresi tidak di mainkan, karena para penari terlalu banyak bercanda, unsur-unsur tari wirasanya itu tidak dimainkan, dan menyebabkan penonton berfikir ini seperti masih latian. Tatanan musik Musiknya sebenarnya sudah mendukung namun operatornya kurang konsensentrasi sehingga ada function dimana seharusnya ada musik namun tidak jadi, kita mengatahiu ini karena ada kode dari narrator kepada operator musik namun tidak direspon. Musik ngadat dan telat masuk. 3. Interpretasi Menurut kami tidak terdapat makna dari tarian tersebut selain untuk menghibur penonton. Karena dilihat dari temanya bergenre komedi dan tariannya termasuk mod. 4. Evaluasi Secara keseluruhan pergelaran Drama tari kelas X TKJ 1 cukup menarik. Para pemain memerankan perannya dengan rasa percaya diri yang tinggi dan mereka sudah cukup kompak. Namun ada beberapa hal yang dapat diperhatikan agar pagelaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Diantarnya mereka harus lebih mengatur pola lantai dalam menari agar tertata rapi dan mereka harus lebih memperbanyak koreografi tarinya agar seimbang dengan dialog. Adegan saat pergantian pemain tidak tertata serta narator lebih aktif berbicara dari pemain. Daftar Pustaka Kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK Scribd Demikian Penjelasan Materi Tentang Kritik Seni Pengertian, Fungsi, Tujuan, Nilai, Tahapan, Jenis, Bentuk, Unsur, Alat, Tipe dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Seorangkritikus harus memiliki beberapa kemampuan dasar, Kritik jurnalistik adalah yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni,
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Untuk menjadi seorang kritikus sastra yang baik, tentu sebaiknya terlebih dahulu memahami pengertian dasar mengenai kritik dan sastra. Kata kritik dalam bahasa Yunani yaitu kritikos yang berati menghakimi, membandingkan, atau menimbang. Kritik merupakan sebuah aktivitas penting yang pekerjaanya hampir serupa seperti peradilan, dimana keduanya memiliki peran untuk membedakan, menanggapi, menganalisis, dan memberikan sebuah penilaian antara yang baik dan pengertian sastra dalam dunia kebahasaan merupakan nilai estetika yang mengutamakan imajinatif, yang mana penggunaan bahasa dalam karya sastra bukan bahasa biasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui karya sastra seseorang dapat mengutarakan sebab, makna yang bernilai didaktis dan kreatif, yang diutarakan ke dalam media bahasa secara lisan ataupun tulisan. Dapat disimpulkan secara umum kritik sastra adalah pengkajian terhadap karya sastra yang menganalisis dan menjelaskannya agar bisa dipahami dan dinikmati pembaca dan kemudian menjadi menilainya secara objektif. Kritik sastra adalah kajian yang menganalisis sebuah pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penilaian terhadap karya sastra. Berikut tiga karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang kritikus sastra 1. Berbakat dan Memiliki Perasaan Ketika MengkritikArti berbakat disini yaitu seseorang yang telah mampu dan mengembangkan kemampuan dalam mengkritik. Pada dasarnya sifat kritis adalah kemampuan dasar yang diberikan Tuhan kepada masa kecil, anak-anak yang baru belajar membaca pasti akan selalu bertanya kepada orang tua atau lingkungan sekitarnya mengenai segala sesuatu yang belum dipahami. Aktivitas seperti ini sebenarnya merupakan kebiasaan kritis manusia semasa kebiasaan itu, seorang anak-anak akan terus berkembang dan mendalami sesuatu dengan cermat, menemukan kekurangan yang belum dipahami, merasakan keindahan yang tampak dan tersembunyi, membandingkan persamaan, dan menyadari perbedaan yang tidak kita lihat dengan mudah. Maka dari itu, berkembang atau tidaknya anak-anak dapat berpikir kritis sampai dewasan nanti adalah dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar semasa kecil. Selanjututnya memiliki perasaan ketika mengkritik merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan dan merupakan kemampuan khusus yang membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam kritikus sastra sedang meneliti sebuah karya sastra, maka kemampuan dalam mengkritiknya harus diikuti oleh sebuah perasaan yang mana perasaan itu juga dapat membedakan antara makna pada sebuah karya sastra. Oleh karena itu, perasaan merupakan karakteristik penting dari seorang kritikus sastra dalam melengkapi kemampuannya dalam mengkritik, sehingga dapat menikmati karya sastra dan membantu pembaca untuk mencicipinya dengan Memiliki Wawasan Kebudayaan dan penting seorang kritikus sastra yang baik adalah memilik wawasan kebudayaan serta pengalaman yang luas dan beragam, untuk memperoleh keterampilan kritis, sebuah pengalaman merupakan pembeda antara kritikus pemula dan kritikus yang seorang kritikus yang memiliki wawasan yang luas dan beragam, maka penilaian dan kritiknya lebih diterima dan dihargai oleh para penulis dan masyarakat. Kritikus sastra biasanya memperoleh pengalaman dengan membaca secara ekstensif karya-karya kritikus sastra yang lain, lalu hasil bacaanya diaplikasikan ketika mengkritik. Setidaknya ada empat wawasan kebudayaan yang harus dipahami oleh seorang kritikus Wawasan Kebudayaan KritikPenting bagi seorang kritikus sastra mengetahui asal-usul kritik, metode kritik, cara menganalisis teks sastra, dan mampu memberikan sebuah penilaian yang baik dan Wawasan Kebudayaan SastraSeorang kritikus sastra harus mengetahui jenis-jenis karya sastra dan fungsinya. Contoh, jika ingin mengkritisi sebuah puisi maka seorang kritikus harus mengetahui asal-usul puisi, aturan pertunjukan, dan nilai-nilai yang terkandung di Wawasan Kebudayaan RetorikaFungsi wawasan kebudayaan retorika adalah untuk membantu seorang krtitikus sastra dalam memahami kefasihan kata, ungkapan-ungkapan, dan gaya bicara yang digunakan dalam karya sastra baik tulisan ataupun Wawasan Kebudayaan LinguistikDengan memahami kebudayaan linguistik, seorang kritikus sastra akan lebih mudah mengetahui kebenaran frasa, keutuhan kalimat, dan menghindari peyimpangan kaidah kebahasaan yang dapat merusak makna dan keindahan karya Adil dan JujurBerperilaku adil dan jujur sebenarnya merupakan keharusan yang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya. Ketika seseorang sedang dihadapkan oleh sebuah hukum, beberapa orang pasti akan ada yang menentang hukum itu jika dirasa tidak adil. Dan seorang kritikus sastra merupakan salah satu yang akan sering ditentang penilaiannya oleh penulis ataupun masyarakat pada karena itu ketika mengkritik sebuah karya sastra, seorang kritikus harus bersikap ramah dalam membangun sebuah komunikasi, menghindari prasangka yang buruk, menghindari fanatisme dan memberikan sebuah penilaian sesuai dengan unsur-unsur atau kriteria dalam sebuah karya sastra dengan penilaian yang jelas dan hak bicara kepada seorang penulis, serta menghindari penyimpangan penilaian agar tidak merusak nama baik penulis karya sastra tersebut. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
KritikFormalistik, kajian kritik terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. (2). Kritik Espresivistik, menilai dan menanggapi gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman dalam sebuah karya seni. (3).

Seorang Kritikus Harus Memberikan Penilaiannya Terhadap Sebuah Karya Secara – Kritikus harus memberikan gambaran umum tentang karya – 2 Teori Penalaran ilmiah atau pengetahuan sistematis menentukan prosedur untuk menentukan hubungan antara gejala yang diamati. Sebuah teori terdiri dari ide-ide atau deskripsi hukum umum materi yang dapat dikenali dari sudut pandang tertentu. Sebuah teori dapat disimpulkan secara logis dan diuji atau dibantah berdasarkan objek atau fenomena yang diamati. “Sastra adalah proses kreatif, sebuah karya seni” Welk dan Warren, 1995 3 1. Proses kreatif 2. Mengingat karya seni. 5 Studi Perpustakaan dan Sastra “Sastra adalah proses kreatif, karya seni” Wellek & Warren, 1995 3 “Studi Sastra” adalah bagian dari ilmu teori. Kelas Xii_sma Bahasa_bahasa Indonesia_muhammad Rohmadi Kritik seni tari merupakan kegiatan apresiasi terhadap seni tari, banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam mengkritisi sebuah karya seni tari. Mengkritisi seni tari tidak meliputi aspek-aspek sebagai berikut Nama Pakar Memahami Mersal Easton Seni dan Penemuan Realitas Konseptual Budaya Manusia Bahasa Mengekspresikan Pengaruh Positif Lingkungan pada Latar Belakang Orang Semester Esai dan Bentuk Kehidupan dan Karya Seni Panuthi Swajaman Asal Usul, Seni, Konten Keindahan dan Mengekspresikan Kegiatan Seni Badran Ahmed Makna bersifat imajiner dalam bentuk bahasa dan simbol. Karya tulis Angleton subliteratur adalah karya yang menelusuri bentuk-bentuk vernakular dalam berbagai cara, yang kuat, padat, dalam, panjang, dan lebar. Kebalikannya aneh Kesendirian, kecerdasan, kreativitas, menciptakan efek tujuan yang dapat dicapai, pengembangan dan transfer melalui sarana linguistik, imajinasi, memiliki makna yang lebih besar, sastra sasaran, keadaan masyarakat, orisinalitas, otonomi, integrasi, komposisi dan deskripsi. . Sastra adalah karya sastra yang mengkaji secara sistematis genre sastra sesuai dengan perannya dalam masyarakat. Teori sastra mengembangkan prinsip umum dan konvensi sastra Luxemburg et al.. Menurut Welk dan Warren 1993 37-46, penting untuk memisahkan sastra dari satu aspek dalam bidang sastra. Teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra lainnya. Sastra adalah kegiatan kreatif. Sedangkan teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra adalah karya sastra. Kritik Sastra Pengantar Teori, Kritik, Pembelajarannya agik Nur Efendi z Mempelajari teori sastra, menganalisis, menafsirkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi karya sastra yang berkaitan langsung dengan teori sastra, genre karya sastra, kriteria yang berkaitan dengan sastra. 15 Menguasai Teori Sastra Cukup bagi kritikus sastra menilai karya sastra secara objektif. Tanpa bersandar pada teori sastra, penilaian karya sastra akan sangat subyektif dan tidak bermakna. Kritik sastra yang tidak berpijak pada teori sastra hanya akan menghasilkan kajian dan interpretasi yang subyektif dan sia-sia. Kedua bidang ini banyak berkontribusi dalam menyusun karya sejarawan sastra dan menentukan karya mana yang layak disebut dalam sejarah. “Seseorang tidak dapat memasuki sungai yang sama dua kali. Air yang mengalir dari sungai yang kita lihat kemarin, minggu depan atau tahun lalu selalu merupakan air baru, bukan air yang kita lihat kemarin atau lusa.” Huruf selalu baru artinya setiap kali dibaca huruf yang sudah dibaca dan artinya tidak sama. Sastra Sunda Semua sastra yang dikembangkan di Indonesia sastra Aceh, Batak, Sunda, dll harus fokus pada banyak hal, seperti sejarah dan sastra bandingan, metode, keragaman teknologi. – Menggunakan sastra Indonesia dalam arti luas – A. Teeuw Sastra Indonesia = sastra modern Teeuw, Jassin Sastra klasik = semua sastra daerah yang masuk ke Indonesia sebelum abad ke-19, berkembang bersama Indonesia. Oleh karena itu, istilah sastra klasik tidak ada kaitannya dengan sastra modern, yang terbatas pada sastra berbahasa Indonesia saja. Akibatnya tidak ada makna dalam sastra Indonesia. Perbedaan Antara Kritik Seni Dan Apresiasi Seni 21 Sastra Indonesia bermula dan berkembang dalam bahasa Indonesia sejak awal abad ke-20 kemudian berkembang dari sastra daerah Sindia, Jawa, Bali, dll. Untuk mengoperasikan situs web ini, kami mengumpulkan data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Dengan menggunakan situs web ini, Anda menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Ikuti Mas Pur Liberator yang suka berbagi informasi tidak hanya untuk massa tapi juga untuk si kecil. ya ya Tari adalah gerak tubuh yang seirama, serasi, dan diiringi musik yang dibawakan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. Tari dilakukan untuk tujuan sosial, mengekspresikan emosi, niat dan ide. Menari atau menari biasanya diiringi dengan suara yang disebut musik dansa. Selain itu, musik juga digunakan untuk mempertegas makna tarian. Pengertian Kritik Seni Seni tari tidak lepas dari kritik penonton maupun kritik terhadap tarian itu sendiri. Dibawah ini adalah pengertian, tujuan, fungsi, bentuk, kritik tari dll. Ini adalah cara kritis untuk mengevaluasi karya seni secara visual. Kritik tari juga dapat diartikan sebagai proses menilai suatu karya tari, menulis ulang hasil tari atau menjelaskan peristiwa tari pada masa itu. Kritik tari adalah tentang menilai karya tari, bukan kegiatan yang sekedar mencari kelemahan karya tari lain atau mengomentari kelebihan dan kekurangan karya orang lain. Sensor disajikan kepada publik sebagai informasi tentang kinerja atau hasil pengembangan. Skor kritis sangat berguna untuk meningkatkan penilaian konten kualitas pekerjaan yang dilakukan atau disajikan. Berikut adalah beberapa aspek yang akan dijawab oleh kritikus ketika mengkritik tarian tersebut. Jenis Jenis Kritik Seni Rupa Beserta Penjelasannya Yang Perlu Diketahui Selain aspek-aspek tersebut, kritikus juga akan fokus pada musik simfoni, definisi tari, koreografi, fitur tari yang digunakan, kostum dan produksi serta karya. Fungsi kritik tari adalah untuk membuat penonton kritis. Setelah membangun audiens yang kritis, seniman tari atau pencipta tari mendapatkan eksposur yang cukup dan audiens yang lebih luas dan lebih luas, dengan kata lain, audiens yang bahagia. Dengan demikian, kritikus dapat menghasilkan orang-orang berkualitas yang memiliki pemahaman mendalam tentang karya seni yang ada. Fungsi yang semakin penting adalah jembatan kritik. Seorang kritikus dapat memberikan pendapat terbuka tentang keberadaan karya-karya tersebut, yang memiliki bobot, fiksi dan non-fiksi. Gambaran lengkap kritik tari dimulai dari pengertian, jenis, fungsi, bentuk, unsur dan contoh kritik tari. Demikianlah artikel yang dapat kami bagikan dalam kritik tari genre human art, semoga bermanfaat. Jelaskan Sistematika Kritik Seni Musik Yang Sebuah karya ilmiah, mengapa seorang wirausaha harus kreatif, seorang muslim terhadap muslim lainnya bagaikan, tuliskan kewajiban seorang suami terhadap istri, seorang wakif harus, iklan harus memberikan rasa percaya pada, keluhan seorang istri terhadap suami, seorang pemimpin harus, sebuah toko buku memberikan diskon 10, sikap seorang muslimah terhadap lawan jenis, kesabaran seorang ibu terhadap anaknya, kewajiban seorang suami terhadap istri

A Pengertian dan fungsi kritik seni rupa. 1. pengertian kritik seni rupa. kritik seni rupa merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Tujuan dari kritik adalah untuk memahami karya seni dan ingin menemukan suatu cara untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni tang
Ilustrasi jenis kritik. Foto Freepik. Kritik adalah tanggapan atau komentar individu terhadap suatu hal sebagai penilaian. Dalam dunia sastra, ada berbagai macam jenis kritik yang biasanya dituangkan dalam media cetak maupun media kritik sastra dilakukan oleh seorang kritikus sastra yang sudah memiliki wawasan, pengetahuan, serta ilmu-ilmu yang mumpuni tentang karya sastra. Contoh karya sastra yang biasa dikritik adalah novel, buku, birografi, essai, puisi, dan dari buku Mengenal Karya Sastra dalam Bentuk Kritik dan Essai oleh Suci Wulandari, dkk., kritik sastra adalah penilaian untuk menentukan kualitas suatu karya sastra yang bersifat objektif. Dalam penilaiannya, seorang kritikus juga harus menyertakan alasan, baik secara langsung maupun tidak Kritik Karya Sastrailustrasi ciri-ciri kritik karya sastra. Foto Freepik. Kritik karya sastra memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan kritik karya seni lainnya. Berikut ciri-ciri kritik karya sastra yang dikutip dari buku Teori Kritik dan Perapannya dalam Sastra Indonesia tanggapan terhadap objek kajian hasil karya sastra;Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra;Memberikan solusi atau kritik yang membangun;Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide tertentu;Manfaat Kritik SastraMasih dari sumber yang sama, kritik sastra memiliki manfaat bagi para penulis, pembaca, dan perkembangan dunia sastra itu sendiri. Berikut ini adalah penjelasannyaManfaat kritik sastra bagi penulisMemperluas wawasan penulis tentang bahasa, objek, tema karangan, maupun teknik motivasi penulis dalam kualitas suatu kritik sastra bagi pembacaMenumbuhkan rasa cinta pembaca kepada karya kemampuan mengapresiasi karya wawasan pembaca akan nilai-nilai yang ada dalam karya kritik karya sastra bagi perkembangan dunia sastraMendorong laju perkembangan sastra baik dalam bentuk kualitatif maupun cakrawala atau masalah yang ada dalam karya berbagai macam jenis kritik dalam karya sastra. Berikut adalah pemaparan jenis-jenis kritik karya sastra secara Kritik Karya SastraIlustrasi jenis kritik karya sastra. Foto Freepik. Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya Teori Sastra Metode Kritik dan Penerapannya menyebutkan, berdasarkan pendekatannya, jenis kritik sastra terbagi menjadi tiga macam, yaituKritikus pada kritik sastra mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan aspek alam. Maksudnya, karya sastra digunakan sebagai penggambaran kehidupan manusia. Semakin jelas karya sastra yang menggambarkan suatu realita kehidupan, semakin bagus karya sastra tersebut. Biasanya, pendekatan kritik ini digunakan pada karya sastra novel dan kritik sastra ekspresif menitikberatkan pada pengarang karya sastra. Pada kritik ini, para sastrawan dianggap sebagai unsur pokok yang melahirkan pikiran, persepsi, dan perasaan yang dikombinasikan dalam hasil sastra ekspresif menekankan analisis kemampuan pengarang dalam menuangkan idenya dalam wujud karya sastra. Biasanya kritik sastra ini digunakan untuk mengkaji karya sastra dalam bentuk jenis ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang bebas dan mandiri, bebas dari penyair, pembaca, serta dunia sekitarnya. Biasanya kritik ini digunakan untuk mengkaji suatu essai dalam bidang akademik.
Halini disebabkan secara emosional apresiator mampu menerima nilai-nilai estetika obyek sesuai dengan pengalaman estetis yang dimilikinya. Karena terpesona, seringkali ia bahkan tidak mampu memberikan kritik terhadap obyek tersebut. c. Evaluasi Penilaian terhadap suatu karya seni sering dilakukan oleh seorang kritikus seni.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Telah diketahui bersama bahwasanya orang-orang Arab dahulu sangat suka melantunkan syair. Berbarengan dengan kebiasaan bersyair inilah muncul pula kegiatan kritik terhadap sastra atau biasa disebut dengan naqd. Naqd adalah kegiatan memberi penilaian terhadap syair dengan menyebutkan keunggulan dan kekurangan syair yang melakukan penilaian ini disebut naqid kritikus. Sebenarnya, setiap penyair adalah kritikus. Minimalnya, ia mengkritik syairnya sendiri kemudian melakukan perbaikan. Contohnya saja adalah penyair Zuhair bin Abi Sulma. Dalam mengkritik syairnya sendiri, beliau bisa menghabiskan waktu selama satu tahun memperjelas apa aja sih syarat-syarat menjadi seorang kritikus sastra, penulis akan memaparkan penjelasan yang dikutip dari kitab " " karya Dr. Mustofa Abdur Rohman Ibrahim. Kitab ini merupakan muqorror Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arobiyyah lil Banin Kairo. 1. Mempunyai dzauq/sense perasaan Dzauq merupakan hal yang abstrak. Antara kritikus satu dengan kritikus lainnya sangat berkemungkinan untuk memiliki rasa yang berbeda ketika mengkritik suatu syair. Kritikus A mengatakan bahwa syair si fulan bagus, sedangkan kritikus B mengatakan syair si fulan memiliki beberapa kekurangan. Penilaian terhadap sastra seperti ini sangatlah wajar, karena sastra termasuk seni dan seni bersifat relatif. Maksudnya, penilaiannya bukan berdasarkan sesuatu yang objektif, melainkan melalui kacamata subjektif. Maka sangat wajar jika penilaian terhadap sastra hasilnya akan berbeda. 2. Memiliki pengetahuan luasSeorang kritikus sastra juga dituntut untuk memiliki pengetahuan luas yang mencakup segala aspek, seperti bahasa, sastra, dan pengetahuan umum lainnya. Ia dituntut memiliki pengetahuan mumpuni yang berkaitan dengan nahwu, sharaf, balagah, arudh wa qowafi, dan lain-lain. Ia juga harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perkembangan sastra di setiap zamannya. Selain itu, ia juga harus memiliki pengetahun mengenai aspek-aspek kehidupan lain seperti halnya aspek sosial, geografi, dan psikologi. 3. Memiliki pengalaman luas terhadap sastraPengalaman ini bisa didapatkan dengan banyak membaca karya sastra, seperti syair, khutbah, kisah, dan drama. Semakin lama seorang kritikus bergelut dengan karya satra, maka semakin handal pula ia mengkritik sehingga bisa membandingkan antara gaya karya sastra yang satu dengan yang lainnya. 4. Hati nurani yang tulus 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Padatahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Dengan adanya analisis suatu karya seni, seseorang dapat memberikan pandangan atau penilaiannya terhadap suatu karya seni. Aspek-Aspek Formal dalam Karya Seni.
Ilustrasi menyampaikan kalimat kritikan terhadap sebuah karya. Foto PixabayApa Itu Kritik?Ilustrasi membuat kritik sesuai dengan kaidah kebahasaan. Foto PixabayCiri Kritik yang Baik, Struktur, Kaidah, dan PrinsipnyaIlustrasi menulis kritik sesuai dengan ciri, struktur, dan kaidahnya. Foto PixabayCara Membuat Kalimat KritikanIlustrasi membuat kalimat kritikan. Foto PixabayJenis-Jenis KritikIlustrasi menulis kalimat kritikan. Foto PixabayContoh Kalimat KritikanIlustrasi menyampaikan contoh kalimat kritikan. Foto Pixabay
DF49LJ.
  • mi9pely0tk.pages.dev/346
  • mi9pely0tk.pages.dev/32
  • mi9pely0tk.pages.dev/23
  • mi9pely0tk.pages.dev/379
  • mi9pely0tk.pages.dev/287
  • mi9pely0tk.pages.dev/69
  • mi9pely0tk.pages.dev/249
  • mi9pely0tk.pages.dev/372
  • mi9pely0tk.pages.dev/198
  • seorang kritikus harus memberikan penilaiannya terhadap sebuah karya secara