Apa yang dimaksud dengan makar Allah? Apakah Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim menginginkan kerusakan dan bencana terjadi pada mahluk-Nya? Berkaitan dengan kata makar Allah Ta’ala ini, saya merasa perlu untuk menjelaskan makna apa di balik makar Allah. “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Makar Allah, sejalan dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih dan Penyayang, tentu muaranya adalah jalan untuk mencapai maslahat dan kebaikan umat ini. Kata makar biasanya berhubungan dengan kekuasaan. Oleh karena itu, makar Allah pastilah berkaitan dengan musuh-musuh-Nya yang ingin disetarakan kekuasaannya di samping Allah Subhanahu wa Ta’ala. Walau mereka karena kebodohannya, tidak akan pernah mencapai kesetaraan itu dan yang mereka miliki pun hanya terbatas dan sementara. Disebabkan oleh “terbatas dan sementara” itulah, Allah Ta’ala hendak merendahkan kekuasaan yang mereka miliki dengan membalas kesombongan dan kesewenang-wenangan mereka dengan penghinaan. Ini bisa kita lihat dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Empat puluh tahun terakhir, dunia Islam tercabik-cabik dengan penjajahan dan adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan Islam. Mereka merasa menang dan memiliki kekuasaan yang sangat besar sehingga mereka melakukan perusakan dan menimpakan bencana bagi umat Islam. Terutama terhadap umat Islam yang menjadi minoritas. Akan tetapi, kini peta peperangan itu telah bergeser. Kini mereka sibuk berperang dengan sekutunya –sesama musuh Allah. Di saat umat Islam tengah sibuk dengan keadaan dirinya sendiri yang terpecah belah dan berusaha untuk kembali berdiri, orang-orang zalim itu beperang dengan sesama mereka. Inilah yang dimaksud dengan makar Allah Azza wa Jalla. Yaitu, pembalasan Allah atas kedzaliman yang dilakukan oleh orang-orang yang selama ini memusuhi agama Allah yang Mahatinggi. Walaupun tidak bermaksud untuk mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, dimana perang pastinya akan lebih banyak memakan korban orang-orang yang tidak bersalah. Namun, inilah yang terjadi. Manakala Allah menunjukkan kekuasaan-Nya tanpa mesti menggunakan cara biasa yang dilakukan oleh manusia. Makar atas umat Islam senantiasa mereka lakukan semenjak Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan hingga hari ini. Tak terhitung korban nyawa dan darah kaum muslimin. Tujuannya tentu saja buruk yaitu ingin menghancurkan kekuatan Islam yang kini berhadap-hadapan dengan hegemoni kapitalisme; pasca hancurnya kekuatan komunisme yang dulu diwakili oleh Uni Soviet. Hingga hari ini, mereka terus menindas umat Islam. Melalui berbagai tipu daya baik kekerasan fisik, ekonomi maupun politik. Umat Islam hari ini tak berdaya, tidak punya kekuatan yang dapat diandalkan, dan terpecah belah. Di saat kondisi kritis seperti inilah pertolongan Allah datang, berupa makar-Nya yang menyebabkan orang-orang zalim saling berhadapan dalam pertempuran. Makar Allah ini tidaklah sama dengan makar yang selama ini dilakukan oleh orang-orang zalim. Tipu daya yang dilakukan-Nya tidak lain adalah balasan atas tipu daya yang dilakukan oleh orang-orang zalim. Apa yang terjadi hari ini tidak lain adalah seperti yang Allah pesankan kepada hamba-Nya yaitu dalam surat Ali Imran ayat 200. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” Bersabarlah Ishbiru washabiru warabithu. Bersabarlah, kuatkanlah kesabaran, tetaplah bersiap-siaga dan bertakwalah agar pertolongan Allah Azza Wajalla datang karena kemenangan itu akan diraih dalam ketakwaan. Jika ingin pertolongan Allah Ta’ala datang, maka kita harus bersabar. Termasuk bersabar atas diri kita sendiri. Jangan asal mengomentari setiap kejadian tanpa mengetahui duduk masalah yang jelas. Jangan asal menyebarkan spekulasi tanpa fakta; bahkan bila kita melihat dengan mata kepala sendiri, tapi tanpa tahu penyebab yang melatarbelakangi. Ingatlah kata ulama bahwa tidak semua hal harus dikomentari, cukuplah disebut sebagai orang bodoh yaitu orang yang selalu mengomentari segala sesuatu yang terjadi. Inilah kekuatan akal seseorang, terutama di zaman sosial media ini. Seorang Muslim haruslah berbuat dengan akalnya. Harus mempertimbangkan apa yang akan menimpanya. Jangan berpikir, cuma kita yang harus bersabar dalam menghadapi semua peristiwa yang terjadi hari ini. Karena, musuh-musuh kita jauh lebih kuat kesabarannya dalam menyusun rencana menghancurkan Islam. Sebelum runtuhnya kekhalifahan Islam di tahun 1924, berpuluh tahun sebelumnya, mereka telah menyusun rencana yang matang untuk menggoyahkan kekhalifahan Utsmaniyah. Kini, setelah terjadinya peristiwa penyerangan 11 September, mereka lebih gencar lagi menyudutkan dan membidik umat Islam dalam stigma kekerasan dan terorisme. Itu adalah kerja-kerja panjang mereka dari tahun 1992 ketika Uni Soviet runtuh dan mereka ingin menjadi negara super power dengan melibas satu-satunya kekuatan yang masih ada di depan mereka, yaitu Islam. Inilah kerja besar yang kita hadapi saat ini. Kita harus memaksimalkan akal dan potensi yang kita miliki. Kita harus memperkuat iman dan kesabaran untuk menghadapi diri sendiri dan tipu daya musuh. Kita juga harus bersiap-siaga untuk menghadapi segala bentuk serangan yang mereka lancarkan untuk melemahkan ibadah, syariah, akhlak, dan seluruh aspek keislaman kita. Karena, tidak ada maksud dari makar yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam kecuali untuk memadamkan cahaya agama Allah dan hukum Allah tidak lagi dapat ditegakkan. Tidak akan ada makar jahat kecuali akan menimpa diri pelakunya sendiri, sebagaimana Allah Ta’ala firmankan dalam surat Fathir ayat 43. Oleh karena itu, jangan pernah berpikir untuk melakukan kejahatan karena sebenarnya semua akan berbalik menimpa diri kita sendiri. Apalagi sampai tingkat menistakan agama Allah dan menghalangi orang menjalankan agama Allah. Apa pun alasannya, demi uang, demi jabatan, demi orang yang dicintai, atau demi apa pun itu. Karena, kita akan berhadapan langsung dengan makar Allah yang membalas kezaliman yang kita lakukan. Allah-lah yang paling sempurna membalas tipu daya. Disinilah pentingnya untuk selalu waspada dan bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla. Bertakwalah dan bersabarlah, maka niscaya Allah akan mengaruniakan kemenangan kepada kita. Allah akan membongkar segala kebusukan dan tipu daya yang orang-orang zalim itu lakukan. Dari skala konspirasi yang paling besar sampai dengan yang paling kecil. Tingkatkanlah iman dan takwa kita kepada Allah Ta’ala, maka kita akan menyaksikan kekuatan Allah yang Mahaperkasa dalam memadamkan makar mereka selama ini. Peperangan yang terjadi di antara mereka sendiri, suhu yang meningkat drastis, perubahan iklim, hingga mengeringnya banyak danau di negeri orang-orang zalim yang akan menyebabkan gagal panen dan krisis pangan; tentu tak lepas dari skenario Allah Azza wa Jalla. Ingatlah bahwa tiada yang luput dari kekuasaan Allah Al-Aziz. Karena itu, perkuat kesabaran terhadap diri sendiri dengan lebih banyak mengedepankan akal, strategi, dan kehati-hatian. Bersabarlah dalam menghadapi musuh yang senantiasa bersabar mengintai kelemahan kita. Kesabaran kita harus jauh lebih tinggi dari mereka. Dan yang terakhir, siap-siagalah selalu dengan tilawah, dengan ibadah, dengan akhlaqul karimah, dan dengan ilmu yang bermanfaat. Dan, yang terpenting adalah bertakwalah selalu kepada Allah, dengan izin-Nya, keselamatan dan kemenangan akan segera dikaruniakan kepada kita. Pimpinan AQL Islamic Center
AlMAHDI melihat bahwa seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya dan ia melihat bahwa makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat bahwa seluruh alam Tuhan berada dalam kekuasaannya. Kemudian Allah melempari mereka dengan lemparan yang dahsyat. Bumi, lautan dan langit terbakar, untuk mereka, dan langit menurunkan hujan yang sangat
13 Ayat Al-Quran Tentang Makar – Di dalam Al-Quranul Karim sering kali Allah Subhanahu Wa Ta’ala sering menyebutkan “mereka telah membuat makar”, “Allah pun membuat makar terhadap mereka”, “Allah sebaik-baik Pembuat Makar”, dan lain-lainnya. Makar ini istilah lainnya adalah tipu daya. Jadi sering kali Allah Jalla Dzikruhu menyebutkan tentang tipu daya-tipu daya orang-orang kafir. Mereka tidak tahu bahwa tipu daya mereka tidak akan berhasil karena Allah Ta’ala tahu tentang tipu daya yang mereka lakukan. Dan Allah Ta’ala tidak akan tinggal diam terhadap tipu daya yang dilakukan orang-orang kafir. Baca Juga Siapakah Itu Kibar dan Shighar? Pada tulisan kali ini akan disebutkan tentang ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang makar ataupun tipu daya. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. Al-An’aam 123 2 Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata "Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah." Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya. Al-An’aam 124 3 Dan ingatlah, ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. Al-Anfaal 30 4 Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Ali Imran 54 5 Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya sama dengan yang tidak demikian sifatnya? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu." Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan tentang hal itu sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan oleh syaitan memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan yang benar. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk. Ar-Ra’d 33 6 Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka kafir Mekah telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan yang baik itu. Ar-Ra’d 42 7 Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri "Tidak sebenarnya tipu dayamu di waktu malam dan siang yang menghalangi kami, ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya." Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. Saba’ 33 8 mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Al-Anbiyaa’ 70 9 Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap rumah itu jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. An-Nahl 26 10 maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman dari bencana ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, An-Nahl 45 11 Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar pula, sedang mereka tidak menyadari. An-Naml 50 12 Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. An-Naml 51 13 Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah balasan makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu amat besar sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. Ibrahim 46 Baca Juga Jenis-Jenis Ikhtilaf Ulama Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang makar/tipu daya. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 5 Ramadhan 1441 Hijriyah/28 April 2020 Masehi.
Bilaia tidak bertaubat, siksa akhirat yang lebih dahsyat pun menunggunya. Berbagai tindakan penipuan, makar, khianat, memakan riba, suap, perjudian, mengkhianati amanat; ini semua dan hal lain yang tidak bisa disebut satu-satu, semuanya begitu menjamur di tengah kita. Ini semua adalah peringatan akan datangnya bahaya, bila kaum Muslimin